Sunday, 29 May 2016

PROBLEMATIKA PENDIDIKAN DI INDONESIA




MUHAMMAD TAUFIQUR RAHMAN, S.Pd.I

Pendidikan di Indonesia merupakan pendidikan yang paling sulit di dunia bagaimana tidak, banyak hal yang menjadi problem di Indonesia, negeri yang mempunyai ribuan pulau, ratusan suku ras, berbagai macam bahasa tentunya ini juga menjadi factor sulitnya pendidikan di Negara ini.
Sebenarnya ada banyak sekali faktor Yang menyebabkan baik buruknya sector pendidikan di Indonesia ini di mulai dari factor eksternal sampai factor internal yang mempengaruhnya.
beberapa contoh problem pendidikan  yang ada di Indonesia yaitu
1.      Para guru yang mempunyai kualitas buruk.
Sudah bukan menjadi rahasia lagi bahwa banyak penerimaan guru di Indonesia ini tidak menyeleksi secara signifikan. Banyak dari guru tersebut masuk menjadi pns maupun swasta dengan cara menyuap atau membayar kepada oknum-oknum tertentu.
Dan ini tidak terjadi hanya kepada beberapa daerah saja, namun sudah menjadi candu, virus yang merata disetiap daerah otonom di Indonesia.
Guru-guru tersebutlah yang akan membuat kualitas buruk bagi tenaga pendidikan pahlawan tanpa tanda jasa tersebut. Penyeleksian yang tidak serius, kasus suap menyuap ini sudah mengotori jiwa suci pahlawan dalam duni pendidikan
2.      Kerancuan kurikulum di Indonesia
Ini adalah problem yang sudah lama terjadi di Indonesia. Hampir setiap pergantian menteri dapat dipastikan kurikulum pun ikut berganti. Sehingga banyak terdesus di telinga masyarakat bahwa ini hanyalah proyek belaka agar mereka bisa korupsi, wallahu a’alam.
Dengan berganti-gantinya kurikulum ini sangat membingungkan para guru sebagai praktisi pendidikan. Waktu mereka hanya dihabiskan dengan mempelajari kurikulum-kurikulum yang baru. padahal selama ini hasilnya nihil, malah semakin hancur kualitas siswa di Indonesia ini.
Bergantinya kurikulm ini dengan alasan perkembangan iptek padahal tidak sedikit kurikulum di luar negri yang sama sekali tidak memerlukan perubahan kurukulum.
3.       Pemerataan pendidikan dan Sarana-prasarananya
Masalah pemerataan memperoleh pendidikan dipandang penting sebab jika anak-anak usia sekolah memperoleh kesempatan belajar pada tingkat dasar, dengan itu  mereka akan memiliki bekal dasar berupa kemampuan membaca, menulis, dan berhitung sehingga mereka dapat mengikuti perkembangan kemajauan melalui berbagai media massa. Dengan demikian mereka tidak terbelakang dan menjadi penghambat pembangunan.
Oleh karena itu, dengan melihat tujuan yang terkandung di dalam upaya pemerataan pendidikan tersebut yaitu menyiapkan masyarakat untuk dapat berpatisipasi dalam pembangunan, maka setelah upaya pemerataan pendidikan terpenuhi, mulai diperhatikan juga upaya pemerataan sarana dan prasarana pendidikan.
Kalau kita bandingkan sekolah di kota dengan di desa maka kita akan melihat perbedaan yang signifikan sangat jelas perbedaanya. Di kota sekolah lebih bagus dan lengkap di bandingkan di desa yang pelosok semisal papua, Maluku, NTB, Ambon dll. Inilah salah satu penyebab pendidikan Indonesia bermasalah karena mereka kurang nyaman ketika belajar sehingga mereka lebih suka bermain dari pada di sekolah yang tidak sama sekali membuat mereka berminat untuk masuk kedalamnya. Dengan prasarana yang lengkap juga akan membantu bagi guru untuk lebih mudah menerangkan pelajaran kepada para siswa.
4.      Moral siswa yang rusak
Ini adalah problem yang baru-baru ini menjadi tugas penting bagi para guru. Bagaimana tidak menjadi tugas yang paling besar jikalau kita liat berita zaman ini banyak anak-anak smp sudah berani melakukan tindakan asusila bahkan pembunuhan. Kasus eno parinah ini adalah salah satu contoh dari kebobrokan anak-anak sekarang. Seharusnya kasus ini tidak terjadi di Indonesia yang notabene adat istiadatnya lebih cenderung ketimuran.
Dan tidak hanya kasus asulila dan pembunuhan tapi ada masalah yang sudah lama belum terselsaikan yaitu anak-anak yang suka tawuran. Ini adalah beberapa contoh rusaknya siswa sekarang.


Beberapa solusi yang dapat penulis tawarkan yaitu
1.      Mungkin kasus suap menyuap antara oknum pns dengan oknum calon pns ini sudah sulit untuk di hilangkan karena sudah menjadi system sudah sangat akut sekali tidak bisa di hapuskan. Olehkarena itu cara yang paling baik adalah meregenerasi sdm yang ada yaitu dengan cara kita sebagai pendidik harus lebih menanamkan jiwa kejujuran, jiwa ketakwaan kepada anak didik agar mereka kelak tidak akan melakukan perbuatan tersebut. Dan akan menjadi guru dengan kemampuan inteligensi mereka sendiri. Cara yang lain yaitu dengan memperketat lagi system penyeleksian guru agar system tidak teledor dalam menyeleksi calok pencetak generasi bangsa. Bisa kita bayangkan bagaimana jadinya murid-murid jikalau pencetaknya saja tidak berkualitas. Ini akan menjadi mudhorot yang besar bagi dunia pendidikan.
Demikian pula dalam mengatasi ketiadaan tenaga pendidik yang berkualitas dan yang profesional, perlu merekrut sebanyak-banyaknya tenaga – tenaga dari lulusan lembaga pendidikan dengan keharusan memiliki kecakapan menguasahi ilmu-ilmu yang di perlukan bagi pembuatan standard kualitas minimal, tenaga yang menguasai ilmu-ilmu yang diperlukan untuk melaksanakan menejement pendidikanyang dapat membawa perubahan ke arah yang lebih maju.
2.      Memang tidak dapat dipungkiri bahwa sekarang sangat cepat dalam perkembngan iptek, namun kita harus focus dalam pengembangan SDM dahulu sebagaimana qoulul hikmah al mudarrisu khoiru minal maaddah guru itu lebih penting dari apapun, kemudian setelah SDM dirasa mampu dengan kurikulum yang baru setelah itu kurikulum boleh digulirkan. Banyak kurikulum sekarang ini penerapanya kurang maximal diakrekan kurang siapnya guru dalam menerima kurikulum yang baru sehingga ini akan berdampak tehadap anak didik juga.
3.      Dalam pemerataan pendidikan dan sarananya kami harapkan bagi para penguasa otonom daerah untuk lebih memperhatikan daerahnya masing-masing. Karena pendidikan di setiap daerah ini semua menjadi tanggung jawab penguasa daerah. Jikalau masih kekurangan guru maupun sarana maka dapat segera membuat proposal untuk diajukan di pemerintah pusat. Anggaran untuk pendidikan di Indonesia sangat besar maka tidaklah mungkin jikalau pemerintah daerah mengajukan proposal tidak akan diberi anggaran dari pusat.  Harus diingat bahwa ”Tiap-tiap warga Negara republik Indonesia mempunyai hak yang sama diterima menjadi murid suatu sekolah jika syarat-syarat yang ditetapkan untuk pendidikan dan pengajaarn pada sekolah itu dipenuhi”  maka sudah menjadi tanggung jawab pemerintah daerah untuk lebih memperhatikan nasib anak-anak di daerah masing-masing.
4.      Dalam penenaman moral seharusnya tidak menjadi tanggung jawab guru agama saja dan PKN saja namun tugas ini harus diemban oleh seluru guru, karena pendidikan moral tidak boleh hanya dipusatkan pada pelajaran agama saja, semua pelajaran harus mengajarkan kebaikan, kebaikan akhlak begitu juga pelajaran keagamaan tidak mengajarkan moral saja tapi juga mengajarkan ilmu-ilmu eksak yang lain sehingga setiap pelajaran akan membentuk integritas keilmuan yang dapat membuat anak semakin pintar tidak dalam hal kognitif saja tapi juga mencakup semua aspek-aspek pendidikan.

Dan pada akhirnya, problematika pendidikan di Indonesia ini seharusnya tidak menjadi tugas guru saja melainkan menjadi tugas tanggung jawab bersama karena berawal dari pendidikan ini lah generasi-generasi bangsa ini dibentuk. Baik buruknya sebuah Negara sangat ditentukan bagaimana pendidikan di Negara tersebut berjalan.







No comments:

Post a Comment