Sunday, 24 April 2016

LAPORAN PENELITIAN KEAGAMAAN DI PANTI ASUHAN YATIM PIATU DARUL ULUM KECAMATAN TAKERAN KABUPATEN MAGETAN


A.    LATAR BELAKANG
Mereka ada, terlahir di dunia, namun ditolak keberadaannya. Mereka bahkan tidak mengerti mengapa bukan kehangatan yg penuh cinta yg memeluk mereka. Kesepian & kesunyian menjadi bagian dari hidup mereka.
Perilaku anak-anak tersebut pada awal masuk panti asuhan sangat terganggu mentalnya. Karena faktor yang berbeda seperti halnya karena kesedihannya ditinggal oleh orang tua yang di sayanginya ataupun bahkan ada yang bersifat berandal yang masih melekat akibat pengaruh lingkungan yang buruk akibat mereka sering berkehidupan di jalanan. Namun, setelah mereka berkehidupan di panti asuhan akhlak mereka sudah baik. Karena pengaruh dari pengasuh panti asuhan yang penyayang, seakan-akan mereka dianggap seperti halnya anak kandungnya. Begitu pula anak panti asuhan yang satu dengan yang lainnya yang saling menyayangi seakan keluarganya sendiri. Mereka saling bertukar pikiran apa yang sedang dialaminya. Sehingga psikologis pemikiran meraka dapat berkembang lagi karena mereka saling menyayangi dan mengasihi.
Dari semua itu sehingga anak-anak panti asuhan dapat membentuk jati dirinya dalam masyarakat yang santun, yang dapat gotong royong dalam menyelesaikan pekerjaan satu sama lain meskipun tidak pekerjaannya yang menimbulkan sikap saling membantu dalam masyarakat. Dari situlah pengaruh masyarakat dalam pembentukan jati diri sangat besar. Karena lingkungan panti asuhan yang sangat santun dapat mempengaruhi anak-anak panti asuhan dan masyarakat panti asuhan yang sangat berakhlak mulia karena masyarakat tersebut sangat mendukung adanya panti asuhan. Saling menyayangi dan saling mengasihi sehingga anak-anak berpengaruh menjadi anak-anak yang bersifat sosial, saling menyayangi dan mengasihi.
Dan jika anak anak-anak tersebut sudah tidak mempunyai orang tua mereka sangat kehilangan sekali dan faktor psikisnya sangat terpukul. Dan mental maupun fisik mereka sangat terpengaruh dan dapat menjadikan depresi yang berat jika selau difikirkan karena mereka tidak ikhlas. Karena terjadi itu maka anak tersebut akan menimbulkan masalah yang dihadapinya. Seperti halnya tentang pendidikan, dia sudah tidak mendapatkan lagi pendidikan yang layak karena faktor ekonomi yang tidak memadai.
Jika itu terjadi pada anak-anak maka dibangunlan panti asuhan. Panti asuhan merupakan alternativ bagi anak-anak yang kurang mampu dan anak-anak yang tidak mempunyai keluarga. Disinilah panti asuhan dapat menjadi pengganti keluarga yang semula mereka miliki. Panti asuhan tersebut sangat nyaman dan bermanfaat bagi anak-anak tersebut, karena untuk membangun kembali semangat hidup mereka yang semula pudar menjadi bangkit kembali karena mereka mempunyai keluarga baru seperti halnya orang tuanya dulu yang selalu memberikan kasih sayang kepadanya.

B.     Panti Asuhan Adalah Surga Bagi Anak-anak Yatim
1.         Biodata Singkat Pengasuh Panti Asuhan Yatim Piatu Darul Ulum
a.         Nama                                : Drs. H. Bashori
Tempat, tanggal lahir       : Magetan, 27 April 1955
Alamat                             : RT. 07, RW. 02, Kel. Takeran, Kec. Takeran, Kab. Magetan
Pekerjaan                          : Guru

b.        Nama                                : Sardjo, S. Ag.
Tempat, tanggal lahir       : Magetan, 25 Februari 1958
Alamat                             : RT. 06, RW. 02, Kel. Takeran, Kec. Takeran, Kab. Magetan
Pekerjaan                          : Pegawai Negeri Sipil (PNS)

2.      Tempat Tinggal
Panti asuhan Yatim Piatu Darul Ulum adalah salah satu dari sekian banyak panti asuhan. Dinamakan Yatim Piatu Darul Ulum dikarenakan atas prakarsa dari pendirinya Bapak Bashori dan bapak Sarjo yang sekarang panti ini di bawah Yayasan Islam Al Ikhlas Takeran.
Dimulai dengan hanya beberapa anak, panti asuhan “Yatim Piatu Darul Ulum” mulai berdiri langkah demi langkah, setapak demi setapak, panti asuhan mulai merangkak, halangan dan rintangan datang silih berganti tiada henti, namun berkat ketabahan dan keuletan pendiri dan pengurus, panti asuhan tetap berjalan walaupun tanpa ditunjang oleh dana yang memadai dan tempat yang kurang memadai yang lokasinya di RT 06 RW 02 Kec. Takeran Kab. Magetan
Hari terus berjalan, pengurus terus berjuang untuk memajukan panti asuhan dan memberikan kesejahteraan kepada anak-anak asuhnya, Alhamdulillah berkat tekad dan niat yang baik dari para pengurus dan pendiri, akhirnya perjuangan yang selama ini dilakukan membuahkan hasil yang menggembirakan, terbukti dengan datangnya simpatisan atau dermawan yang memberikan bantuan untuk melebelkan panti asuhan ini dengan memberikan dana akta notaris, akhirnya pada tahun 2006 panti asuhan Yatim Piatu Darul Ulum telah berbadan hukum. Namun pada tahun ini badan hukumnya diganti menjadi yayasan Al Ikhlas dikarenakan ingin lebih mengembangkan medan dakwah dan sampai saat ini panti asuhan terus maju pesat dengan ditunjang pendidikan dan fasilitas yang cukup memadai.

3.      Kondisi Umum Anak
Panti asuhan ini merupakan panti asuhan milik lembaga yang berusaha untuk menjalankan ibadah agama dengan menyatuni anak-anak fakir miskin dan yatim piatu. Keinginan mulia ini akhirnya terwujud dengan mendirikan Panti asuhan Yatim Piatu Darul Ulum. Saat ini ada yang sedang menempuh pendidikan setingkat SMP dan SMA bahkan ada yang mencapai perguruan tinggi. Keinginan untuk dapat melanjutkan sekolah menjadi alasan terbesar anak-anak untuk tingga di panti asuhan. Anak yang telah tinggal selama 1 tahun sampai ada yang tinggal 6 tahun.
4.      Pola Pengasuhan
Kegiatan rutin yang wajib dilakukan oleh anak-anak adalah beribadah bersama, tadarus, belajar kitab, bermain, membersihkan kamar dan lingkungan panti asuhan.. Bagi anak panti asuhan kegiatan rutin tersebut kadangkala memberatkan meskipun sebagian besar menganggap tidak memberatkan. Hal yang membantu kehidupan menyenangkan di Panti Asuhan Yatim Piatu Darul Ulum karena adanya hubungan yang terjalin dengan baik antara pengurus dengan anak. Pengurus yang ada di panti baik dan ramah serta sering mengajak berkomunikasi untuk membicarakan sesuatu hal. Sedangkan model pengasuhan para pengurus panti asuhan sebagian besar dianggap menyenangkan. Anak yang tinggal dalam panti asuhan ini cukup mengerti tentang hak anak yaitu hak hidup dan berkembang, hak mendapatkan kasih sayang, serta bermain.
Bentuk pengganjaran dalam pola pengasuhan di panti asuhan ini adalah pemberian hukuman dan penghargaan. Hukuman diberikan bagi anak yang melanggar peraturan. Sebelum memberikan hukuman, biasanya anak mendapatkan nasehat, peringatan baru setelahnya diberikan hukuman. Hukuman yang berikan ada yang berupa hukuman fisik yaitu push up, scot jump, membersihkan kamar mandi selama 1 bulan, dan diminta berdiri ketika mengantuk pada waktu mengaji. Selain hukuman fisik, di dalam panti asuhan juga memberlakukan hukuman menghafal Al Qur’an, menulis sholawat, maupun menulis istigfar sebanyak-banyaknya.
Pemberian hukuman tersebut, menurut pengurus untuk mendidik anak lebih mandiri dan bertanggung jawab terhadap pelanggaran yang telah dilakukan. Adapun pelanggaran yang paling sering dilanggar menurut pengurus adalah anak sering tidak ijin ketika akan pulang. Menurut anak, pelanggaran yang dilakukan cukup beragam seperti: Merokok, Terlambat pulang Membawa barang yang dilarang, Tidak beribadah, Tidak menginap, Tidak piket, Berkelahi.
Kelebihan anak-anak panti asuhan setelah diasuh oleh pihak panti asuhan Yatim Piatu Darul Ulum adalah semua anak-anak panti asuhan mendapatkan perlindungan dari pengasuh yang sangat menyayanginya seperti anak kandungnya sendiri. Mereka juga mendapatkan tempat tinggal yang layak tanpa adanya biaya sedikitpun. Dan pendidikan formal maupun non formal yang memadai dapat mereka lakukan dengan baik. Namun, disisi lain ada juga kekurangan atau hambatan, yang meliputi seperti halnya mengatasi anak-anak yang bandel atau nakal. Pihak panti asuhan tersebut mengatasi masalah itu dengan diadakannya komunikasi antar anak yang bermasalah tersebut atau menggunakan konseling. Apabila anak itu mengulangi kembali kesalahannya maka ada macam lain alat pendidikan (selain penguat) yang berbentuk penarikan suatu  positif yang sengaja dilaksanakan agar pihak lain (individu yang dihukum) menarik kembali atau menghentikan tingkah laku yang tidak diharapkan. Hukuman dapat dilaksanakan secara verbal atau non verbal, dan dilaksanakan segera sesudah tingkh laku yang tidak diharapkan (perbuatan salah) dihentikan.
Namun hukuman yang dilakukan itu yang bersifat mendidik untuk anak-anak agar anak-anak dapat mengetahui dan tidak mengulanginya lagi. Seperti contoh anak-anak yang tidak melaksanakan sholat berjamaah dihukum membersihkan kamar mandi atau membersihkan kebun. Karena kebersihan merupakan sunnah Rasulullah. Atau hukuman tersebut dapat berupa menghafalkan surat-surat pendek dalam Al-Qur’an, itu dilakukan supaya anak-anak selalu membaca dan mengingat bahwa Al-Qur’an adalah wahyu Allah.
Alhamdulllah di panti ini anak-anak serba tercukupi sgala kebutuhannya, mulai dari uang saku sampai fasilitas dan sarana prasaeana yang memadai. Untuk anak setingkat SLTP anak-anak akan mendapatkan uang 30 ribu tiap bulanya sedangkan untuk setingkat SLTA akan mendapatkan uang 50 ribu tiap bulanya. Ini semua dikarenakan para donator yang banyak berdatangan ke panti ini dikarenakan mereka menganggap panti ini butuh sekali banyak biaya dan merasa bahwa panti ini mampu berbuat amanah terhadap penyaluran dana mereka ke anak-anak yatim dan piatu.

5.      Pendidikan anak
Pendidikan yang ada di Panti tersebut di bagi menjadi dua:
a.       Formal: Anak-anak di panti asuhan Yatim Piatu Darul Ulum melaksanakan pendidikan formalnya di dalam madrasah atau sekolah yang terdapat pelajaran umum. Mereka tidak hanya melakukan pendidikan tentang kehidupan akhirat saja namun dia juga melakukan pembelajaran tentang ilmiah juga. Di dalam pendidikan tersebut yang dapat diambil oleh anak-anak dapat mengatur perilaku atau tatanan moral (akhlak) anak, sehingga dapat terhindar dari hal-hal yang berbahaya dan dilarang oleh agama.
Pendidikan formal sangat dibutuhkan oleh anak karena pendidikan berpengaruh terhadap kualitas serta kuantitas usaha belajar anak, dan bahwa seluruh staf pendidik dapat menyumbang pada perkembangan kepribadian masing-masing anak didiknya. Oleh karena itu, pelayanan pendidikan formal tersebar secara luas, dengan melibatkan tenaga pendidik yang professional dan handal. Tenaga-tenaga pengajar yang secara rutin berhubungan dengan para siswa, memegang peran kunci dalam proses pendidikan formal. Mereka dapat menyisipkan aneka unsur pendidikan dalam pelajaran, dapat memberikan bimbingan kelompok, bahkan dapat menyelenggarakan wawancara konseling. Hal itu dilakukan agar pelaksanaan pendidikan formal dapat berjalan kondusif dan lancar.
b.      Informal: Di dalam panti asuhan mangadakan pengajian, baik mengaji Al-Qur’an maupun kitab mupun yang lainnya. Kemudian di dalam panti asuhan tersebut juga diadakan kegiatan muhadhoroh yang dilaksanakan setiap malam Jum’at. Agar anak-anak dapat berdakwah kelak ketika sudah lulus dari panti. Anak-anak panti asuhan juga diwajibkan shalat tahajjud. Karena shalat tahajud untuk kepentingan mereka sendiri agar diberi kemudahan oleh Allah SWT dalam melakukan sesuatu yang di Ridhai-Nya.
Hal itu dilakukan oleh anak-anak panti asuhan karena pengasuh panti asuhan tersebut selalu memberi contoh baik bagi anak-anak panti asuhan. Seperti halnya pada saat beliau masih muda meskipun beliau melaksanakan pendidikan formal namun beliau juga melaksanakan pendidikan agama yang bersifat informal. Beliau menceritakan kepada anak-anak panti asuhan bahwa sejak muda apa yang dilakukan anak-anak panti asuhan tersebut juga dilakukannya.

C.    PENUTUP
Suasana panti asuhan yang bersih akan menciptakan anak-anak panti asuhan betah tinggal di panti asuhan. Karena pengasuh yang selalu mencerminkan kebersihan dalam panti asuhan. Kemudian sikap kedisiplinan yang selalu diterapkan sehingga anak-anak panti asuhan selalu melakukan pekerjaan tepat waktu, seperti sholat berjama’ah selalu tepat waktu, belajar, dan gotong royong membersihkan panti asuhan.
Saran untuk panti asuhan Yatim Piatu Darul Ulum: apabila dana berlimpah mungkin dapat digunakan untuk meningkatkan kenyamanan anak-anak dan sering mengadakan event-event seperti lomba hafalan qur’an dan berpidato agar anak-anak tergerak di dalam hatinya untuk selalu menghafal al-Qur’an dan mahir dalam berdakwah
Komentar tentang kehidupan panti asuhan Yatim Piatu Darul Ulum: sikap kekeluargaan yang diterapkan dalam kehidupan panti asuhan yang sangat melekat pada semua yang ada di panti asuhan termasuk pengasuh. Mereka saling menyayangi, mencintai, mengasihi, dan tolong menolong. Karena mereka hidup dalam satu keluarga yang utuh pengganti keluarga mereka sebelumnya yang serba kekurangan dalam hal ekonomi maupun kasih sayang. Mereka hidup hidup tanpa adanya perselisihan dan tanpa pertengkaran, jika manusia dapat memenuhi kebutuhan-kebutuhan nalurinya dengan suatu cara yang baik, di mana sifat-sifat terpuji dan akhlak-akhlak yang mulia dapat berkembang, ia harus menggunakan akalnya dalam setiap segi kehidupan. Sebab hanya akal yang mampu membimbing manusia dan bukan naluri. Akallah yang mencegah naluri dari kemubaziran dan kejumudan. Ia adalah unsur yang membuat kita dapat membedakan antara kebenaran dan kebatilan. Kekuatan akal, yang memiliki tugas penting dalam mengembangkan kepribadian manusia, adalah kemmpuan untuk melindungi kita dari kesesatan dan memberi kita ketelitian dalam berbagai urusan. Itu yang selau ditanamkan pengasuh panti asuhan pada anak-anak, karena Bapak Sarjo dan bapak Bashori sudah sangat menganggap semua anak panti asuhan adalah anak kandungnya tanpa terkecuali dan tanpa membeda-bedakan.

No comments:

Post a Comment