Sunday, 24 April 2016

📚 Mengenal Tingkatan Penganut Syi’ah 〰〰〰〰〰〰〰〰

📎  Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah pernah menjelaskan tingkatan para penganut agama Syi’ah. Keterangan itu beliau simpulkan berdasarkan literatur Ahlu sunnah dan pengamatan terhadap para penganut Syi’ah di zaman beliau.

Penganut Syi’ah bisa diklasifikasikan menjadi 3 tingkat:

1⃣ Tingkat pertama, penganut yang ghuluw.

Kelompok ini paling buruk karena mengkultuskan Ali atau menganggapnya mendapat risalah kenabian. Setiap muslim tidak akan ragu mengatakan bahwa mereka kafir.  Kekafiran mereka seperti penganut agama Nasrani yang menuhankan manusia. Begitu pula mirip dengan Yahudi yang pernah menyebut  Uzair sebagai anak Allah.

2⃣ Tingkat kedua, rafidhah.

Dalam tingkatan ini yaitu kelompok Rafidhah seperti yang kita kenal. Termasuk pula sekte Syi’ah Imamiyah dan sekte pecahan lainnya. Dalam ajaran kelompok ini, Ali bin Abi Thalib diyakini sebagai imam yang sebenarnya setelah Rasulullah SAW wafat.

Mereka juga yakin bahwa Rasulullah SAW mengangkatnya melalui sabda yang jelas maupun isyarat. Namun dalam realita, Ali tidak diangkat langsung, melaikan didzalimi dan tidak diberi haknya. Karena itu, mereka membenci serta mengutuk sahabat Abu Bakar dan Umar.

3⃣ Tingkat ketiga, zaidiyah.

Yaitu kelompok zaidiyah dan kelompok lain yang mengatakan bahwa Ali bin Abi Thalib lebih utama dari sahabat Abu Bakar dan Umar. Meski melebihkan Ali, mereka menghormati, menerima bahkan menyebut para khalifah sebelum Ali sebagai pemimpin yang adil.

Ibnu Taimiyah menyebut tingkatan terakhir ini tetap batil atau salah. Meski banyak ahli fikih dan ahli ibadah yang memiliki keyakinan seperti ini. Perbedaan kelompok ini dengan ahlu sunnah ada dalam masalah keutamaan antar sahabat. Karena itu mereka disebut lebih dekat dengan Ahlusunnah daripada  sekte Syi’ah lainnya.

Ibnu Taimiyah memberi catatan. Orang dalam tingkatan ini mesti hati-hati. Karena orang bisa terjebak dalam ajaran Syi’ah setelah melalui beberapa tahap. Dari tingkat bawah menuju tingkat lebih tinggi. Tingkatan ketiga ini merupakan tangga atau pintu menuju level Syi’ah dengan kesesatan lebih tinggi.

Selain itu, argumen bahwa Syi’ah zaidiyah lebih dekat dengan ahlu sunnah kerap dijadikan dalih untuk memanipulasi wajah Syi’ah yang sebenarnya kepada orang awam. Meskipun Syi’ah zaidiyah lebih dekat dengan ahlu sunnah, pada hakekatnya mereka tetap jauh. Sebagaimana matahari merupakan bintang paling dekat dengan bumi. Meski demikian, antara matahari dan bumi terbentang jarak 149 juta kilometer. (*)

No comments:

Post a Comment